1.1 Identitas Buku
Judul Buku : Ayahku (Bukan) Pembohong
Pengarang : Tere-Liye
Penerbit : PT Gramedia Pustaka
Utama
Negara : Indonesia
Bahasa : Indonesia
Jenis Buku : Motivasi
Tahun terbit : 2014 (Cetakan kesebelas)
Jumlah halaman : 304 halaman
Panjang buku : 20 cm
ISBN :
978 - 979 - 22 - 6905 – 5
1.2 Sinopsis
Kapan terakhir kali kita memeluk ayah kita? Menatap wajahnya, lantas
bilang kita sungguh sayang padanya? Kapan terakhir kali kita bercakap ringan,
tertawa gelak, bercengkrama, lantas menyentuh lembut tangannya, bilang sungguh
kita bangga padanya?
Inilah kisah tentang seorang anak yang
dibesarkan dengan dongeng-dongeng kesederhanaan hidup. Kesederhanaan yang
justru membuat ia membenci ayahnya sendiri. Inilah kisah tentang hakikat
kebahagiaan sejati. Jika kalian tidak menemukan rumus itu di novel ini, tidak
ada lagi cara terbaik untuk menjelaskannya.
Mulailah membaca novel ini dengan hati
lapang, dan saat tiba di halaman terakhir, berlarilah secepat mungkin menemui
ayah kita, sebelum semuanya terlambat, dan kita tidak pernah sempat
mengatakannya.
1.3 Epilog
Untuk membuat hati kita lapang dan dalam, tidak cukup dengan membaca
novel, membaca buku-buku, mendengar petuah, nasehat, atau ceramah. Para sufi
dan orang-orang yang berbahagia harus bekerja keras, membangun banteng, menjauh
dari dunia, melatih hati siang dan malam. Hidup sederhana apa adanya, adalah
jalan tercepat untuk melatih hati ditengah riuh rendah kehidupan hari ini.
Percayalah pemilik hati yang lapang dan dalam adalah konkret dan menyenangkan,
ketika kita bias berdiri dengan seluruh kebahagiaan hidup, menatap kesibukan di
sekitar dan melewati hari-hari berjalan bersama keluarga tercinta.
1.4 Catatan Penulis
Ide awal novel ini adalah tentang anak yang dibesarkan dengan dongeng-dongeng
tentang definisi kebahagiaan, tentang membesarkan anak-anak dengan sederhana.
Sudah cukup lama ide ini tersimpan dikepala, tapi baru bisa ditulis ketika anak
kami, Pasai, berusia tujuh bulan di kandungan. Pada akhirnya konsen Saya
menulis novel ini sesimpel ide ceritanya : bahwa kebahagian itu sederhana.
Dunia anak-anak selalu indah. Kasih sayang keluarga adalah segalanya.
1.5
Unsur
Intrinsik
a.
Tema
Kisah
Anak yang tidak percaya kepada Ayahnya dan tidak mau pendidikan keluarganya terikat oleh Ayahnya sampai kenyataan meyalahkan perspektif si Anaknya bahwa
Ayahnya (BUKAN) Pembohong.
b.
Penokohan
·
Ayah : Seorang ayah yang
sering menceritakan kepada anaknya dan cucu-cucunya dongeng-dongeng dari
pengalaman hidupnya, sering memotivasi anak dan cucu-cucunya, seorang ayah yang
pintar memotivasi dan menyayangi anaknya.
· Ibu : Sangat baik dan
menyayangi anak-anaknya, nurut terhadap kata suaminya.
· Anak (Dam) :
Anak yang pada awalnya sangat percaya kepada ayahnya dan sangat memuji dan
menghargai ayahnya, namun ketika cerita ayahnya belum terbukti ia langsung
kecewa dan tidak percaya lagi dengan ayahnya. Ia tidak mau dongeng-dongeng
ayahnya diceritakan kepada anak-anaknya.
·
Zas (Anak Dam) :
Anak yang suka mendengarkan cerita kakeknya, anak yang penurut dan menghormati
orang tuanya, dan disiplin terhadap waktu.
·
Qon (Anak Dam) :
Anak yang suka mendengarkan cerita kakeknya, anak yang penurut dan menghormati
orang tuanya, dan disiplin terhadap waktu.
c.
Alur atau
jalan cerita : kilas – balik (
maju -mundur )
d. Setting
Tempat
: rumah, sekolah, perpustakaan
Waktu : pagi, siang dan malam
e. Sudut pandang :Dalam novel ini penulis menceritakan orang
ke 3
f. Gaya bahasa
Kebahasaan
yang dipakai dalam novel ini cukup
ringan dan tidak memiliki istilah-istilah asing sehingga mudah dipahami pembaca
dan mengandung Bahasa-bahasa yang memotivasi
g. Amanat
Mendidik
anak dengan dongeng dan cerita dari pengalam hidup sebenarnya akan membuat anak
berimajinasi dan memiliki impian, dan membuat anak percaya dan dekat dengan
kita dengan cara yang disenangi anak.
1.6 Unsur Ekstrinsik
a. Unsur psikologi : Membuat kepercayaan kepada anak dan menanamkan
nilai moral dan dukungan serta pendidikan keluarga lewat cerita ddari pengalaman
hidup
b. Unsur agama : Kita harus
rajin ibadah dan teguh pada pendirian dan mematuhi perintah orang tua
1.7 Keunggulan dan kelemahan buku
a. Keunggulan
Novel Ayahku (Bukan) Pembohong adalah novel pembangun motivasi dan
spiritual yang banyak mengandung unsur
dari pengalaman hidup orang tua. Karena tema novel yang di angkat dalam
novel adalah tentang motivasi dan tentang kehidupan. Bahwa mencari kebahagiaan
dalam hidup itu sederhana. Novel ini banyak sekali manfaatnya karna banyak
sekali nilai positif yang tertera dalam ceritanya.
b. Kelemahan
Membuat pembaca agak sulit mengetahui alur cerita karna seringnya menceritakan
pengalaman
1.8 Kesimpulan
Novel ini sangat baik untuk anda baca, karena banyak mengandung moral
yang positif. dan novel ini juga dapat menambah pengetahuan ilmu.
Dari novel yang di buat oleh Tere-Liye ini, saya dapat mengambil
beberapa pelajaran hidup yang penting, salah satunya kita harus benar-benar
menghargai hidup dan dengan menceritakan pengalaman hidup dan terbuka kepada
keluarga membuat keluarga menjadi harmonis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar