Rabu, 08 Juni 2016

RESENSI NOVEL


1.1 Identitas Buku
Judul Buku                   : Ayahku (Bukan) Pembohong
Pengarang                    : Tere-Liye
Penerbit                        : PT Gramedia Pustaka Utama
Negara                          : Indonesia
Bahasa                          : Indonesia
Jenis Buku                    : Motivasi
Tahun terbit                  : 2014 (Cetakan kesebelas)
Jumlah halaman           : 304 halaman
Panjang buku               : 20 cm
ISBN                            : 978 - 979 - 22 - 6905 – 5

1.2 Sinopsis
Kapan terakhir kali kita memeluk ayah kita? Menatap wajahnya, lantas bilang kita sungguh sayang padanya? Kapan terakhir kali kita bercakap ringan, tertawa gelak, bercengkrama, lantas menyentuh lembut tangannya, bilang sungguh kita bangga padanya?
          Inilah kisah tentang seorang anak yang dibesarkan dengan dongeng-dongeng kesederhanaan hidup. Kesederhanaan yang justru membuat ia membenci ayahnya sendiri. Inilah kisah tentang hakikat kebahagiaan sejati. Jika kalian tidak menemukan rumus itu di novel ini, tidak ada lagi cara terbaik untuk menjelaskannya.
          Mulailah membaca novel ini dengan hati lapang, dan saat tiba di halaman terakhir, berlarilah secepat mungkin menemui ayah kita, sebelum semuanya terlambat, dan kita tidak pernah sempat mengatakannya.   



1.3 Epilog
Untuk membuat hati kita lapang dan dalam, tidak cukup dengan membaca novel, membaca buku-buku, mendengar petuah, nasehat, atau ceramah. Para sufi dan orang-orang yang berbahagia harus bekerja keras, membangun banteng, menjauh dari dunia, melatih hati siang dan malam. Hidup sederhana apa adanya, adalah jalan tercepat untuk melatih hati ditengah riuh rendah kehidupan hari ini. Percayalah pemilik hati yang lapang dan dalam adalah konkret dan menyenangkan, ketika kita bias berdiri dengan seluruh kebahagiaan hidup, menatap kesibukan di sekitar dan melewati hari-hari berjalan bersama keluarga tercinta.

1.4 Catatan Penulis
Ide awal novel ini adalah tentang anak yang dibesarkan dengan dongeng-dongeng tentang definisi kebahagiaan, tentang membesarkan anak-anak dengan sederhana. Sudah cukup lama ide ini tersimpan dikepala, tapi baru bisa ditulis ketika anak kami, Pasai, berusia tujuh bulan di kandungan. Pada akhirnya konsen Saya menulis novel ini sesimpel ide ceritanya : bahwa kebahagian itu sederhana. Dunia anak-anak selalu indah. Kasih sayang keluarga adalah segalanya.

1.5   Unsur  Intrinsik
a.    Tema
Kisah Anak yang tidak percaya kepada Ayahnya dan tidak mau pendidikan keluarganya          terikat oleh Ayahnya sampai kenyataan meyalahkan perspektif si Anaknya bahwa Ayahnya      (BUKAN) Pembohong.
b.    Penokohan
·         Ayah                     : Seorang ayah yang sering menceritakan kepada anaknya dan cucu-cucunya dongeng-dongeng dari pengalaman hidupnya, sering memotivasi anak dan cucu-cucunya, seorang ayah yang pintar memotivasi dan menyayangi anaknya.
·       Ibu                : Sangat baik dan menyayangi anak-anaknya, nurut terhadap kata suaminya.
·     Anak (Dam)            : Anak yang pada awalnya sangat percaya kepada ayahnya dan sangat memuji dan menghargai ayahnya, namun ketika cerita ayahnya belum terbukti ia langsung kecewa dan tidak percaya lagi dengan ayahnya. Ia tidak mau dongeng-dongeng ayahnya diceritakan kepada anak-anaknya.
·         Zas (Anak Dam)    : Anak yang suka mendengarkan cerita kakeknya, anak yang penurut dan menghormati orang tuanya, dan disiplin terhadap waktu.
·         Qon (Anak Dam)  : Anak yang suka mendengarkan cerita kakeknya, anak yang penurut dan menghormati orang tuanya, dan disiplin terhadap waktu.
c.     Alur atau jalan cerita         : kilas – balik ( maju -mundur )
d.    Setting
Tempat          : rumah, sekolah, perpustakaan
Waktu            : pagi, siang dan malam
e.  Sudut pandang       :Dalam novel ini penulis menceritakan orang ke 3
f. Gaya bahasa
Kebahasaan yang  dipakai dalam novel ini cukup ringan dan tidak memiliki istilah-istilah                  asing sehingga mudah dipahami pembaca dan mengandung Bahasa-bahasa yang memotivasi
g.  Amanat
Mendidik anak dengan dongeng dan cerita dari pengalam hidup sebenarnya akan membuat           anak berimajinasi dan memiliki impian, dan membuat anak percaya dan dekat dengan kita dengan       cara yang disenangi anak.

           1.6  Unsur Ekstrinsik 
a. Unsur psikologi : Membuat kepercayaan kepada anak dan menanamkan nilai moral dan dukungan serta pendidikan keluarga lewat cerita ddari pengalaman hidup
b. Unsur agama     : Kita harus rajin ibadah dan teguh pada pendirian dan mematuhi perintah orang tua

1.7 Keunggulan dan kelemahan buku
a.   Keunggulan          
Novel Ayahku (Bukan) Pembohong adalah novel pembangun motivasi dan spiritual yang banyak mengandung unsur  dari pengalaman hidup orang tua. Karena tema novel yang di angkat dalam novel adalah tentang motivasi dan tentang kehidupan. Bahwa mencari kebahagiaan dalam hidup itu sederhana. Novel ini banyak sekali manfaatnya karna banyak sekali nilai positif yang tertera dalam ceritanya.
b.  Kelemahan
Membuat pembaca agak sulit mengetahui alur cerita karna seringnya menceritakan pengalaman    

1.8  Kesimpulan               

Novel ini sangat baik untuk anda baca, karena banyak mengandung moral yang positif. dan novel ini juga dapat menambah pengetahuan  ilmu.  Dari novel yang di buat oleh Tere-Liye ini, saya dapat mengambil beberapa pelajaran hidup yang penting, salah satunya kita harus benar-benar menghargai hidup dan dengan menceritakan pengalaman hidup dan terbuka kepada keluarga membuat keluarga menjadi harmonis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar