Rabu, 27 April 2016

Eksistensi Bahasa Indonesia Di Era Globalisasi



Rasa menghargai bahasa asing (dahulu bahasa Belanda, sekarang bahasa Inggris) masih terus menampak pada sebagian besar orang Indonesia. Mereka menganggap bahwa bahasa asing lebih tinggi derajatnya ketimbang bahasa nasional mereka sendiri, bahasa Indonesia. Bahkan, mereka seolah acuh tak acuh dengan perkembangan bahasa Indonesia (Muslich, 2010: 38). Di era globalisasi ini bahasa Indonesia perlu diperhatikan oleh masyarakat Indonesia karena eksistensi bahasa Indonesia semakin lama semakin memudar. Banyak orang Indonesia terutama anak muda menggunakan bahasa selain bahasa Indosesia seperti bahasa gaul atau bahasa alay dan asing. Bangsa Indonesia semestinya bangga memiliki bahasa yang dapat mewakili perasaan dan pikirannya itu. Namun, kenyataannya tidak demikian. Rasa bangga berbahasa Indonesia belum tertanam pada setiap orang Indonesia. Eksistensi atau sama dengan artinya keberadaan bahasa indonesia di era globalisasi ini tengah terancam. Banyak pebisnis yang lebih senang menggunakan bahasa asing untuk merekrut kolega atau pun investor luar negeri daripada menggunakan bahasa Indonesia. Bahkan, para pemimpin Indonesia seringkali mengunakan istilah asing untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya. Masyarakat lebih bangga menggunakan bahasa asing ketimbang bahasa Indonesia. Mereka merasa lebih pintar apabila menguasai bahasa asing padahal mereka tidak dapat menguasai bahasa Indonesia dengan baik.
Individu dan lembaga-lembaga yang seharusnya mempertahankan eksistensi bahasa Indonesia adalah masyarakat Indonesia sendiri, universitas, swasta, dan pemerintah. Masyarakat Indonesia hendaknya bangga menggunakan dan mempertahankan bahasa Indonesia pada era globalisasi ini. Para dosen hendaknya menggunakan dan mengajarkan bahasa Indonesia yang baik dan benar kepada mahasiswa-mahasiswanya. Pihak swasta hendaknya menggunakan bahasa Indonesia dalam tulisan di produk mereka sebaliknya daripada menggunakan bahasa asing. Media massa juga berperan dalam menjaga eksistensi bahasa Indonesia. Para wartawan, reporter, dan penulis media massa hendaknya menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Pemerintah hendaknya menggunakan bahasa Indonesia sewaktu menyampaikan pidato mereka dan memberikan fasilitas untuk pembinaan bahasa Indonesia.
Pelestarian bahasa Indonesia harus dimulai dari sekarang. Hal ini dikarenakan bahasa Indonesia menghadapi banyak tantangan pada era globalisasi ini. Tantangan tersebut dapat berasal dari dalam maupun luar. Sedini mungkin upaya melestarikan dan menjaga eksistensi bahasa Indonesia dilakukan, maka tantangan-tantangan tersebut akan dapat diatasi. Masyarakat perlu memfiltrasi bahasa-bahasa yang dapat mengancam eksistensi bahasa nasional, bahasa Indonesia, sejak saat ini.
Proses dan upaya-upaya mempertahankan eksistensi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dalam pergaulan pada era globalisasi dapat dilakukan dengan cara (a) mengembangkan sikap positif terhadap bahasa Indonesia, (b) merencanakan bahasa sebagai upaya menanggulangi tantangan, (c) meningkatkan peran media massa, (d) mengajarkan tentang kebangsaan, (e) melaksanakan KTSP bahasa Indonesia, (f) memperbaiki mutu guru bahasa Indonesia, (g) memberikan penyuluhan bahasa Indonesia, (h) melibatkan organisasi pemuda, (i) meningkatkan kepedulian para petinggi terhadap eksistensi bahasa Indonesia, dan (j) menerapkan disiplin berbahasa Indonesia (Muslich, 2010: 21-25, 42).
Bangsa Indonesia dapat memelihara eksistensi bahasa Indonesia dengan banyak hal. Salah satunya adalah menggunakan bahasa tersebut dalam pergaulan sehari-hari. Masyarakat seharusnya bangga menggunakan bahasa Indonesia yang dapat mewakili pikiran dan perasaannya. Masyarakat juga perlu untuk meminimalisir penggunaan bahasa alay dan bahasa sejenisnya yang dapat mengancam eksistensi bahasa Indonesia. Masyarakat, organisasi sosial, swasta, dan pemerintah wajib ikut dalam pembinaan bahasa Indonesia. Dengan demikian, bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan identitas bangsa dapat terjaga eksistensinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar